Bahasa Iban Dan Kajian Leksikostatik

OLEH: Abu Amru Radzi Othman

Bahasa Iban sudah berkembang sejak 1000 tahun dahulu dan ia adalah serumpun dengan Bahasa Melayu. Donald Cary Freeman pula menyatakan sejarah perkembangan bahasa ini lebih dari 5000 tahun yang lalu.

Salah satu kaedah melihat kekerabatan suatu bahasa adalah melalui kajian leksikostatistik. Ia adalah suatu teknik dalam pengelompokan bahasa yang lebih cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata (leksikon) secara statistik, untuk kemudian berusaha menetapkan pengelompokan itu berdasarkan peratusan kesamaan dan perbezaan suatu bahasa dengan bahasa lain.

Kajian leksikostatik ini ada pelbagai cara dan salah satunya menggunakan perbandingan 200 kata dasar Swadesh.

Sekitar 3 tahun lalu, kita hanya sempat menyinggung sepintas lalu tentang kajian leksikostatik dan itupun tidak disertakan dengan 200 kata dasar tersebut. Kata-kata tersebut adalah:

- Abu
- Air
- Akar
- Alir (me)
- Anak
- Angin
- Anjing
- Apa
- Api
- Apung (me)
- Asap
- Awan
- Ayah
- Bagaimana
- Baik
- Bakar
- Balik
- Banyak
- Baring
- Baru
- Basah
- Baru
- Berapa
- Belah
- Benar
- Bengkak
- Benih
- Berat
- Berenang
- Beri
- Besar
- Berjalan
- Bilamana
- Binatang
- Bintang
- Buah
- Bulan
- Bulu
- Bunga
- Buluh
- Buru (ber)
- Buruk
- Burung
- Busuk
- Cacing
- Cium
- Cuci
- Daging
- Dan
- Danau
- Darah
- Datang
- Daun
- Debu
- Dekat
- Dengar
- Di dalam
- Di mana
- Di situ
- Di sini
- Di
- Dingin
- Diri (ber)
- Dorong
- Dua
- Duduk
- Ekor
- Empat
- Engkau
- Gali
- Garam
- Garuk
- Gemok
- Gigit
- Gigi
- Gosok
- Gunung
- Hantam
- Hapus
- Hati
- Hidung
- Hidup
- Hijau
- Hisap
- Hitam
- Hitung
- Hujan
- Hutan
- Ia
- Ibu
- Ikan
- Ikat
- Ini
- Isteri
- Itu
- Jahit
- Jalan (ber)
- Jantung
- Jauh
- Jauh
- Kabut
- Kaki
- Kalau
- Kita
- Kamu
- Kanan
- Kerana
- Kata (ber)
- Kecil
- Kelahi (ber)
- Kepala
- Kering
- Kiri
- Kotor
- Kuku
- Kulit
- Kuning
- Kutu
- Lain
- Langit
- Laut
- Lebar
- Leher
- Lelaki
- Lempar
- Licin
- Lidah
- Lihat
- Lima
- Ludah
- Lurus
- Lutut
- Main
- Makan
- Malam
- Mata
- Matahari
- Merah
- Mereka
- Mati
- Minum
- Mulut
- Muntah
- Nama
- Napas
- Nyanyi
- Orang
- Panas
- Pasir
- Panjang
- Pendek
- Peras
- Perempuan
- Perut
- Pikir
- Pohon
- Potong
- Punggung
- Pusar
- Putih
- Rambut
- Rumput
- Satu
- Saya
- Sayap
- Sedikit
- Sempit
- Semua
- Siang
- Siapa
- Suami
- Sungai
- Tahu
- Tahun
- Tajam
- Takut
- Tali
- Tanah
- Tangan
- Tarik
- Tebal
- Telinga
- Telur
- Terbang
- Tertawa
- Tetek
- Tidak
- Tidur
- Tiga
- Tikam (me)
- Tipis
- Tiup
- Tongkat
- Tua
- Tulang
- Tumpul
- Ular
- Usus

Dari membandingkan 200 kata diatas ini, akan terhasil dua dapatan iaitu:

(1) Persamaan kognat
(2) Perbezaan leksikon

Kognat adalah persamaan bunyi bahasa. Rumus yang dipakai seperti berikut:

[K= s/n x 100%]

Dimana:

K: persamaan kognat
s: jumlah kognat
n: jumlah kata yang dibandingkan

Leksikon pula adalah komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa, atau kosakata. Rumus yang dipakai adalah:

[D = s/n x 100%]

Dimana:

D: perbezaan leksikon (LBH)
s: jumlah leksikon yang berbeza
n: jumlah kata yang dibandingkan

Hasil % kepada perbezaan leksikon (LBH) akan memberikan maklumat di bawah:

% | Dapatan
--------------|-------------------------------
81 > perbezaan bahasa
51- 80 perbezaan dialek
31- 50 perbezaan subdialek
21- 30 perbezaan wicara
< 20 tidak ada perbezaan

Dialek disini lebih menjurus kepada perbezaan bahasa namun masih dalam rumpun yang sama.

Ketika dibandingkan Bahasa Melayu Palembang dengan Bahasa Jawa, didapatkan:

- 86 kognat
- 114 kata yang berbeza

Maka
i. Persamaan kognat
(86/200) × 100% = 43%

ii. LBH
(114/200) × 100% = 57%

Begitu juga ketika dibandingkan antara Bahasa Palembang dengan Bahasa Komering,

- 71 kognat
- 129 kata yang berbeza

Maka:
i. Persamaan kognat
(71/200) × 100% = 35.5%

ii. LBH
(129/200) × 100% = 64.5%

Jika dilihat dari kriteria leksikon maka perbandingan Bahasa Palembang dengan Bahasa Komering, serta perbandingan Bahasa Palembang dengan Bahasa Jawa maka perbandingan itu termasuk ke dalam perbezaan dialek.

Sementara perbezaan antara Bahasa Melayu dengan Bahasa Jawa pula adalah sebanyak 65% yang menatijahkan perbezaan dialek.

Catatan:

Dari hasil kedua-dua kajian ini menunjukkan wujud perkaitan, iaitu:

[% kognat + % LBH = 100%]

Kesimpulan:

Menurut Prof Emeritus Dr Asmah Hj. Omar, persamaan antara Bahasa Iban dengan Bahasa Melayu adalah sekitar 63% berbanding Bahasa Jawa dengan Bahasa Melayu yang sebanyak 35%.

Makanya perbezaan leksikon antara Bahasa Melayu dengan Bahasa Iban adalah 37%, dan ia tergolong dalam perbezaan subdialek.

Ini menunjukkan bahawa Bahasa Iban lebih dekat kepada Bahasa Melayu berbanding Bahasa Jawa dan Bahasa Komering.

* kami bukanlah mendalami ilmu linguistik secara formal namun terkadang membaca tulisan-tulisan seputar disiplin ini. Jika ada kesalahan, harap diperbetulkan.



___________________________
~ Abu Amru Radzi Othman ~
Lajnah Makalah Sejarah
_____________________________




Dapatkan buku Kemunculan Misteri Pemuda Bani Tamim Di Akhir Zaman! Untuk keterangan lanjut sila KLIK DI SINI .

Comments